Euforia Juara Persewangi Ternoda, Eks Pemain Tagih Kompensasi
Banyuwangi. Kemenangan Persewangi Banyuwangi di ajang Liga 4 Kapal Api Jawa Timur 2025 menjadi momen bersejarah bagi klub. Dukungan suporter kian melimpah, dan atmosfer optimisme menyelimuti kota di ujung timur Pulau Jawa ini. Namun, di tengah euforia tersebut, muncul catatan kurang menyenangkan dari beberapa mantan pemain yang mengaku belum menerima kompensasi usai pemutusan kontrak.
Salah satu mantan pemain, sebut saja RL (inisial), menyampaikan kekecewaannya karena hingga kini belum menerima hak yang dijanjikan. Ia menyebut kontraknya telah diputus oleh klub, bukan karena pengunduran diri. Menurut RL, dalam praktik umum di dunia sepak bola, pemain yang dicoret tetap berhak atas kompensasi sesuai perjanjian.
“Sampai hari ini saya belum menerima kompensasi apa pun. Padahal dalam kontrak sudah ada kesepakatan terkait hal itu. Saya merasa kecewa karena tidak ada respons jelas dari manajemen, meskipun saya sudah coba menghubungi,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (7/4/2025).
Ia menambahkan, bila dalam waktu dekat tidak ada itikad baik dari pihak klub, ia mempertimbangkan untuk membawa masalah ini ke Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) demi mendapatkan kejelasan.
Keluhan serupa juga datang dari pemain lainnya, berinisial RR (inisial). Ia menyatakan masih menunggu informasi lanjutan dari pengurus klub terkait hak kompensasinya.
“Sempat ada jawaban dari sekretaris tim, katanya masih dikomunikasikan. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lanjutan,” kata RR saat dihubungi secara terpisah.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak manajemen Persewangi Banyuwangi belum memberikan pernyataan resmi atau tanggapan terkait permasalahan ini. Upaya konfirmasi yang dilakukan juga belum mendapat jawaban.
Di tengah situasi tersebut, skuad Persewangi tetap bersiap melanjutkan kiprah mereka di babak lanjutan Liga 4 tingkat nasional sebagai tuan rumah. Klub menargetkan tampil maksimal untuk membawa nama Banyuwangi ke level lebih tinggi.
Meski begitu, isu hak pemain menjadi catatan penting bagi perjalanan klub ke arah profesional. Pengelolaan administratif dan pemenuhan kewajiban terhadap pemain merupakan aspek krusial dalam menjaga kepercayaan bukan hanya dari para pemain, tapi juga suporter dan sponsor.
Langkah manajemen dalam menyelesaikan persoalan ini akan menunjukkan seberapa serius komitmen mereka dalam membangun klub secara profesional dan berkelanjutan.

