Terlilit Bank Plecit: Sepi Pembeli Pedagang Relokasi Pasar Induk Banyuwangi Banyak Yang Gulung Tikar
Banyuwangi. Miris, itu yang di rasakan para pedagang relokasi pasar Induk Banyuwangi. Jelang hari Raya Idul Fitri Pasar yang biasa nya ramai kini terlihat lengang dan lesu. Banyak pedagang yang gulung tikar akibat sepinya pengunjung, hingga banyak diantara nya terlilit hutang Bank Plecit, Rabu (26/3/2025).
Pasar Induk Banyuwangi yang saat ini sedang di revitalisasi oleh PT Lince Romauli Raya hingga kini terus di kebut pengerjaan nya, di enam bulan pengerjaan, progres pembangunan di angka 30%, dengan rencana pembangunan satu tahun, selesai 2 Oktober 2025 sesuai kalender.
Ketua Paguyuban pedagang pasar sore Joko Tole, Agus Hariyono, menyayangkan keputusan pemerintah yang merelokasi pedagang ke pasar Gedung Wanita, ia menilai ini langka yang kurang tepat “Saya tidak menentang revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi. Namun, merelokasi para pedagang ke pasar Gedung Wanita ini keputusan yang kurang tepat. ujarnya kepada wartawan suarapecari.com
Agus mengatakan, sejak pindah ke pasar Gedung Wanita omset pedagang menurun drastis, di samping itu dukungan dari pemerintah di rasakan pedagang kurang mendapat perhatian, terlebih program ASN belajar ke pasar setiap tanggal cantik itu hanya sekali dilakukan “Belanja apa? Cuma beli sayur satu ikat lalu di foto itu ta yang namanya membantu. Itupun hanya sekali di lakukan hingga kini tidak ada lagi, serunya gemes!
Bu Lis, salah satu pedagang selep kelapa yang juga merawat anak yatim piatu, merasa terpukul akan lesu nya pasar tempat dia mengais rejeki. Ia mengaku hampir tidak memiliki pembeli dalam sehari, sehingga kelapa yang telah dikupas sering kali menjadi tak layak jual. “Kadang sehari tidak ada pembeli sama sekali. Hutang di bank harian makin menumpuk, sedangkan hasil jualan kadang cuma dapat Rp5.000 sehari,” tuturnya sembari merapikan rambutnya yang beruban.
Senada dengan Bu Lis, Bu Sri, seorang pedagang kebutuhan pokok, mengaku seharian belum mendapatkan satu pun pembeli. “Seharian ini belum dapat penglaris, untungnya masih ada kiriman uang dari anak. Kalau dagangan seperti sayur tidak habis, terpaksa harus dibagikan ke sesama pedagang, itung itung saling membantu” ujarnya dengan mata berkaca-kaca
Para pedagang relokasi pasar Induk Banyuwangi menginginkan pembangunan proyek revitalisasi selesai sesuai jadwal, dan bisa kembali menempati Pasar Induk Banyuwangi seperti dulu, sehingga para pengunjung berbelanja dengan nyaman, tidak terbagi bagi dengan pasar tiga berlian kampung ujung seperti sekarang ini.

