Halal Bihalal RKBK: Merajut Persaudaraan dan Merawat Kebhinekaan di Banyuwangi

Banyuwangi — Rumah Kebangsaan Karangrejo (RKBK) menggelar acara Halal Bihalal penuh makna pada Senin (12/4/2025), di kediaman pendirinya, Moh Hakim Said. Acara ini tidak sekadar ajang silaturahmi, tetapi menjadi ruang dialog yang menguatkan semangat kebangsaan, persaudaraan, dan toleransi lintas agama.

Dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuka agama, perwakilan lembaga pendidikan, dan jajaran pemerintah daerah, kegiatan ini menjadi simbol harmoni sosial di tengah keberagaman. Suasana hangat dan akrab tercermin dalam setiap interaksi, memperlihatkan bahwa semangat gotong royong tetap hidup di tengah masyarakat Banyuwangi.

Mewakili Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Asisten I Sekretariat Daerah, M. Yanuar Bramudya, menyampaikan ucapan Idulfitri serta permohonan maaf lahir dan batin. Dalam sambutannya, ia mengajak masyarakat untuk terus memberi masukan konstruktif demi perbaikan pelayanan publik.

600 Pohon Sukun dan Bendo Ditanam di Banyuwangi, Wujud Komitmen Melestarikan Lingkungan Hidup

4 jam

“Kami tidak selalu sempurna, tapi kami terus berkomitmen berjalan di jalur yang benar. Kritik dari masyarakat adalah bahan bakar kemajuan kami,” ujarnya.

Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono, S.I.K., juga menyampaikan apresiasinya atas sinergi lintas elemen yang hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, kolaborasi seperti ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan suasana aman dan damai.

“Kehadiran masyarakat dalam menjaga harmoni sosial adalah kekuatan utama kami,” kata Teguh.

Dukungan juga datang dari Kementerian Agama Banyuwangi yang diwakili oleh Syafaat, serta kehadiran para kepala madrasah, seperti Anwarudin (MTsN 7 Banyuwangi) dan Herny Nilawati (MTsN 12 Banyuwangi). Mereka bersama-sama mengikuti sesi refleksi kebangsaan yang dipandu oleh Ir. H. Wahyudi.

“Pemimpin sejati bukan hanya bisa bicara, tetapi mau belajar dan mendengarkan,” pesan Wahyudi.

Acara ditutup dengan doa lintas iman dan ramah tamah antar komunitas. Momentum ini menjadi pengingat bahwa merawat kebhinekaan adalah tanggung jawab bersama, demi Banyuwangi yang inklusif, damai, dan saling menghargai perbedaan.