Pekan Imunisasi Nasional Polio di Banyuwangi: 174.237 Anak Dijangkau untuk Cegah Penyebaran Virus Polio

Pekan Imunisasi Nasional Polio di Banyuwangi

Suara Pecari – Dalam upaya mencegah penyebaran virus polio yang telah terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Sebanyak 174.237 anak usia 0-7 tahun menjadi sasaran imunisasi pada gelombang pertama, yang berlangsung mulai 15 hingga 21 Januari 2024.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa vaksinasi ini merupakan amanah dari Menteri Kesehatan RI untuk intensifikasi imunisasi polio di daerah dengan kasus dan risiko penularan tinggi. Meskipun Banyuwangi masih mencatatkan nol kasus polio, kegiatan ini dianggap sebagai salah satu langkah antisipasi yang krusial. Ipuk Fiestiandani menyampaikan hal ini melalui sambungan virtual saat peluncuran Sub PIN Polio di Kelurahan Mojopanggung, Giri, Banyuwangi, pada Senin (15/1/2024).

Imunisasi polio menjadi langkah krusial guna mencegah anak-anak mengalami lumpuh layu. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat menular, menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kesulitan bernafas, kelumpuhan otot, bahkan kematian.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan imunisasi polio ini merupakan respons terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) yang saat ini melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Pamekasan dan Klaten.

Amir Hidayat menambahkan bahwa Sub PIN Polio dilaksanakan dalam dua putaran. Putaran pertama berlangsung pada 15-20 Januari, sementara putaran kedua dijadwalkan pada 19-24 Februari. Vaksinasi polio tetes akan diberikan kepada anak usia 0-7 tahun lebih dari 11 bulan, dengan setiap anak mendapatkan dua kali vaksin.

Lokasi pelaksanaan PIN melibatkan semua sekolah dasar (SD), taman kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan fasilitas layanan kesehatan lainnya. Amir Hidayat menjamin bahwa vaksin polio yang digunakan (nOPV2) aman dan tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius.

“Vaksin polio ini aman. KIPI-nya ringan, berlangsung singkat, sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” ujar Amir Hidayat, memastikan keamanan proses imunisasi polio massal dan serentak di Kabupaten Banyuwangi.