PENYEGARAN PELATIHAN AGENS HAYATI KELOMPOK TANI ‘TERONG GELATIK’ OLEH ( PETAMAT ) DI BPP ROGOJAMPI

BANYUWANGI, suarapecari.com – Balai Penyuluh Pertanian  (BPP) Rogojampi menyelenggarakan Pelatihan  Peningkatan Kompetensi Pembuatan Agens Hayati dengan Onsite Training Kelompok Tani Terong Gelayik, Desa Karangbendo. Ini merupakan bentuk peduli pelaksanaan pelatihan untuk penguatan kapasitas petani di wilayah Rogojamp, bekerjasama melalui Petani Pengamat (PETAMAT) Senin 23/5/2022.

Sesi  pelatihan dua hari dilaksanakan pada senin di Aula Lantor BPP rogojampi 23/5. Dengan  Materi  pengendalian hama dan penyakit pada tanaman secara organik dengan menggunakan agens hayati, Bakuh Fiar Akbar Fasilitator pelatihan yang merupakan Petugas POPT kordinator wilayah Banyuwangi. memperkenalkan kepada peserta tentang bermacam-macam agens hayati yang dapat dibuat dengan mudah, beserta manfaatnya. Salah satu yang disampaikan adalah tentang Teikuderma, Lecani, Paeñi.

Dalam Pelatihan Fiar “Menerangkan pelatihan pertama kelompok tani kita beri materi  Kentang, kedelai, gula, sebagai media untuk praktek yang di ambil Ekstraknya lalu di Ozonisasi/di air asin selama 2 Minggu, manfaat dari materi ini bisa untuk obat mengendalikan hama dan penyakit secara alami salah satu penggunaan obat ini juga bisa mengurangi biaya, satu hektar lahan hanya 30rb rupiah dari pada petani boros untuk beli obat-obatan kimia dan yang pasti hemat biaya disamping itu pelatihan ini kita berikan penerapan kepada petani Kemandirian mental kedepan lebih produktif jelas Fiar”.

Kordinator penyuluh pertanian Rogojampi Feby “” Kegiatan ini bermaksud untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam mengembangkan & mengaplikasikan agen pengendali hayati pestisida nabati dan /atau pengenalan dan pemanfaatan perangkap hama dan / atau tanaman di wilayahnya sesuai dengan kondisi serangan OPT & kebutuhan spesifik lokasi berdasarkan prinsip PHT.

Penyuluh Pertanian BPP feby berharap bahwa kelompok tani Terong Gelatik semakin meningkat motivasi partisipasi mengurangi pemakaian obat Kimia. Sehingga menuju pertanian berkelanjutan yang rendah biaya dan ramah lingkungan Terangnya””. [yok]